Title

Subtitle

header photo

Ikuti Cara Berikut Agar Jadi Pemanah Ulung

Pemanah pemula dalam latihan panahan harus mengetahui dan mencoba cara memasang tali yang benar di dalam busur. Jalan memasang utas yang resmi penting amat, yaitu agar busur gak patah serta nocking point berada di dalam posisi yang benar. Terdapat dua jalan memasang senar pada lung:

Metode sentak tarik (push pull)
Metode ini dipergunakan pada gandi yang lurus hati dan menyimpang. Tali dipasang secara tepat di dalam notch dari sosok busur sisi bawah yang dibiarkan wajar. Tangan yang satu memikat bagian terus bususr tampak, sedangkan tangan yang lain menyandung untuk menetapkan sisi busur kearah bawah. Ketika siku diperoleh, ujung tangan harus menyumbi ujung utas dalam penakik busur kepada (notch). Senur yang telah dipasang pantas diperiksa yakni dalam kondisi lurus dengan busur.

Pemanah harus hati-hati dalam memakai metode yang ada, karena kalau saat menyaruk tidak hati-hati tangan bisa tergelincir, kesudahannya bususr mampu terbang di depan & dapat membonggol wajah.

Metode Tindak Prosedur
Menempatkan sayap bawah lepas salah satu sagang dan utas bususr berpunya diantara penumpu yang lain. Pemanah manarik sayap bagian atas maju pada atas paha dan masukkan tali sampai takik di dalam ujung kepak. Kelemahan patokan ini pemanah cenderung acap menarik kepak bagian untuk kea rah badan menjadi suatu garis lurus secara tali bususr dan lung melengkung secara alami.

Teladan memanah untuk pemula pada dasarnya ada sembilan langkah, adalah:

Sikap Muncul (stand)
Tingkah laku berdiri (stand), menurut Damiri, “Sikap/posisi suku pada tingkat atau zona. Sikap muncul yang baik ditandai oleh: (1) titik berat badan ditumpu oleh ke-2 kaki/tungkai dengan seimbang, (2) tubuh sigap, tidak kencong ke kepil atau kincit, ke lis kanan ataupun ke samping kiri. ” Terdapat empat macam sikap kaki di dalam panahan, ialah open stand, square stand, close stand, dan oblique stand, yang kebanyakan dikenakan oleh pemanah pemula adalah sikap square stand atau sikap sejajar.

Sejajar (square stance)
Posisi kaki pemanah terbuka selebar bahu dan sejajar secara garis tembak.
Pemahan perintis disarankan untuk mempergunakan jalan ini 1 sampai 2 tahun, lalu kemudian baru bergeser ke tersingkap (open stance)
Cara berdiri sejajar gampang dilakukan bagi membuat garis lurus dengan sasaran, namun dalam hal ini perlu diingat, diantaranya pada waktu mempesona dan holding cenderung badan bergerak.
Terungkap (open stance)
Posisi penumpu pemanah menghasilkan sudut 450 dengan garis tembak.
Di saat memikat, posisi badan lebih stabil.
Posisi lembut atau kepala akan lebih rileks & pandangan pemanah lebih mudah untuk fokus kedepan.
Cara berdiri seperti ini dianjurkan dalam pemanah sambungan, katena di tarikan sesak akan tidak sedikit space room pada bahu.
Memasang Upaya Panah (nocking)
Memasang upaya anak terang (nocking), menurut Damiri, “Gerakan menempatkan atau memasukkan kontrol panah ke tempat bani panah (nocking point) pada tali dan menempatkan pegangan (shaft) pada sandaran bani panah (arrow rest). Setelah itu diikuti secara menempatkan jejari penarik di dalam tali serta siap memikat tali. ” Memasang ekor panah di dalam olahraga panahan bisa sebagai fatal apabila salah posisi baik terlalu atas maupun terlalu pangkal, maka perlu untuk menanggapi kembali apakah anak panah yang dipasang sudah setia tersandar dalam busur ataukah belum.

Membawa Lengan Busur (extend)
Mengangkat lengan gendewa (extend), menurut Damiri, “Gerakan mengangkat tubuh penahan busar (bow arm) setinggi bahu dan tangan penarik saluran siap dalam menarik senar. ” Hal-hal yang mesti diperhatikan, yakni lengan penahan busur tempoh, tali ditarik oleh tiga jari yakni jari telunjuk, jari terus dan ujung tangan manis. Utas ditempatkan atau lebih tepatnya diletakkan di dalam ruas-ruas jari pertama, & tekanan lung terhadap telapak tangan penahan busur ditengah-tengah titik V, yang dibuat oleh nyokap jari & jari telunjuk (lengan penahan busur), penulis memperjelas menggunakan memberikan pelan seperti dibawah ini:

Mempesona Tali Busur (drawing)
Menarik tali gandi (drawing), dari sisi Damiri, “Gerakan menarik tali sampai menyentuh dagu, bibir dan alias hidung. Lalu dilanjutkan secara menjangkarkan tangan penarik utas di dagu. ” Terdapat tiga fase gerakan memukau, yaitu pre-draw, primary lunas dan secondary draw. Pre-draw adalah kesibukan tarikan asal. Pada sekarang sendi bahu, sendi tangkai bedil dan rukun pergelangan tangan telah dikunci. Primary-draw / tarikan superior adalah sepak terjang tarikan mulai posisi pre-draw sampai senar menyentuh alias menempel dan sedikit menekan atau mengetat pada bagian dagu, bibir & hidung & berakhir pada posisi penjangkaran. Secondary-draw atau tarikan kedua adalah gerakan menahan pungutan pada stan jabatan penjangkaran mencapai berbatas melepas tali (release).

Didalam buku penataran pelatih program pembinaan biro olahraga panahan tingkat SD dan SLTP yang dipergunakan untuk memikat adalah: jari, punggung telapak (wirst), serta lengan pangkal. Ketiga divisi ini dalam posisi natural kemudian lengan atas lalu kemudian bahu dan otot pungkur. Kebanyakan pemanah-pemanah pemula cuma menggunakan sinar saja, kebanyakan mereka tidak menggunakan otot-otot yang sewajarnya dipergunakan laksana yang sudah dijelaskan di dalam halaman-halaman sebelumnya, di bawah ini ialah gambar memukau busur:

Menjangkarkan Lengan Penarik (anchoring)
Menjangkarkan lengan penarik (anchoring), menurut Damiri, “Gerakan menjangkarkan tangan penarik pada bagian dagu. ” Hal yang harus diperhatikan, yaitu tempat penjangkaran tangan penarik senur harus tetap sama serta kokoh menumpang di pangkal dagu, serta harus memungkinkan terlihatnya isyarat tali dalam busur (string alignment). Terdapat dua jenis penjangkaran, yakni penjangkaran di tengah serta penjangkaran pada samping. Di penjangkaran dalam tengah, utas menyentuh pada bagian tengah dagu, bibir dan hidung dan tangan penarik menempel dalam bawah dagu. Pada penjangkaran di samping, tali menepam pada bagian samping dagu, susur dan hidung, serta tangan penarik menumpang di pangkal dagu.

Menahan Sikap Panahan (tighten)
Menekan sikap panahan (tighten), pendapat Damiri, adalah: Suatu keadaan menahan sikap panahan beberapa saat, sehabis penjangkaran serta sebelum keturunan panah dicopot. Pada waktu ini otot-otot lengan penahan busar dan lengan penarik senur harus berkontraksi agar tingkah laku panahan tidak berubah. Sinkron dengan itu pemanah melakukan pembidikan. Menjadi pada saat membidik, tingkah laku pemanah mesti tetap dipertahankan.

jual busur panah Membidik (Aiming)
Membidik (aiming), menurut Damiri: “Gerakan mengarahkan atau memperkukuh titik peranti pembidik (visir) pada terus sasaran/titik bahan. ” Pada posisi menunjukkan, posisi badan dari pemanah diharapkan tidak berubah, lalu pemanah gak hanya inti kepada bahan tetapi diutamakan pada teknik, dengan kondisi badan yang relaks isi akan semakin baik.

Melepas Tali/Panah (release)
Melepas tali/panah (release), pendapat Damiri: “Gerakan melepas saluran busur, secara cara merilekskan jari-jari penarik tali. ” Ada dua cara melepaskan anak penunjuk, yaitu dead release serta active release. Pada dead release setelah tali robek, tangan penarik tali stabil menempel pada dagu laksana sebelum senar lepas. Pada active release, setelah utas lepas tangan penarik utas bergerak murus menelusuri dagu dan ramah pemanah.

Penanggalan anak penunjuk yang baik diperlukan untuk memberikan kurnia penuh dr tali tentang panah dalam setiap membantu panah yang diinginkan & untuk menggagalkan getaran saluran yang tidak diperlukan, yang bakal menyebabkan busur berputar. Syirik sedikit apapun pada jangka melepaskan anak panah, mengundang dampak yang sangat luas terhadap bahan.

Menahan Tingkah laku Panahan (after hold)
Menekan sikap panahan (after hold), menurut Damiri, “Suatu tindakan untuk menaungi sikap panahan sesaat (beberapa detik) sesudah anak terang meninggalkan busar. Tindakan berikut dimaksudkan bagi memudahkan pengontrolan gerak panahan yang dikerjakan. ”

Dalam buku penataran pelatih program pembinaan instansi olahraga panahan tingkat SD dan SMP after hold adalah Tangan busur selalu terentang di dalam posisi serta lurus kearah sasaran & tetap ditahan hingga dua detik sehabis panah menyentuh permukaan sasaran.

Go Back

Comment